Senin, 06 Juli 2009

Siapa Orang di Belakangnya?

Siapa orang di Belakangnya?

Setiap pemerintahan suatu negara atau kerajaan tidaklah dapat berjalan single fighter bak selayaknya superman, tetapi selalu dibutuhkan super team. Raja memiliki para penasehat. Raja juga diawasi oleh senat atau klo di Indo dikenal dgn DPR. Seringkali raja hanya memilih dan memutuskan segala sesuatu (pilihan) yg telah disediakan oleh penasehatnya. Keberhasilan raja juga ditentukan oleh para penasehat, yaitu orang-orang di belakang raja. Kita akan melihat contoh berdasarkan beberapa fakta sejarah.

“Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil”. (2 Taw 26:5)

Uzia, dalam usia 16 tahun harus menggantikan ayahnya Amazia menjadi raja. Amazia adalah orang yang takut akan Allah. Uzia, dalam bimbingan nabi Zakharia, ia menjadi raja yang takut akan Allah, sehingga Tuhan membuatnya hidup makmur, ia merebut kota Elot dan membangunnya kembali. Dia mengalahkan Filistin, Arab dan Meunim. Namanya termasyur sampai ke Mesir. Menjadi petani dan peternak yang ulung, dan bla…bla…bla…. Tapi sayang, setelah Zakharia tidak ada, dan menjadi tinggi hati sampai berubah setia kepada Tuhan.

“Yoas melakukan apa yang benar di mata TUHAN selama hidup imam Yoyada”. (2Taw 24:2)

Yoas berusia 7 tahun ketika diangkat menjadi raja. Yoas juga mempunyai mentor yang mengajarinya takut akan Tuhan, sehingga dia berkenan di hadapan Tuhan. Dalam masa pemerintahannya, ia membangun rumah Tuhan. Sayang sekali, ketika imam Yoyada mati, mereka kembali menyembah berhala.

Kisah-kisah seorang raja, tidaklah hanya ditentukan oleh raja itu sendiri tetapi juga kepada orang-orang dibelakangnya. Daud juga punya seorang penasehat yang sangat dipercayainya. Sangkin dipercayai, nasihatnya disetarakan dengan nasehat Allah sendiri (2 Sam 16:23). Kesuksesan seorang raja selalu bergantung kepada orang-orang dibalik pemerintahannya itu.

Raja Nero (54 M – 68 M) menjadi raja ketika umur 17 thn, pada dasarnya adalah seorang yang pemalu dan penakut. Namun para penasehatnyalah yang membentuk dia menjadi seorang raja yang bengis. Salah satu nasehat Seneca, “Seorang Kaisar boleh melakukan apa saja, boleh berbohong, curang dan jika terpaksa membunuh …. Berkuasalah bagai dewa”. Bukan hanya penasehatnya yang mengajarinya menjadi makhluk bengis, namun istrinya juga, Poppaea. Dan akhirnya bukan saja orang tuanya yg berakhir di tangannya, istrinya juga. Dan diprediksikan Rasul Petrus disalib terbalik dan Rasul Paulus (kemungkinan 67 M di Efesus) dipenggal oleh Nero. Nero juga melakukan pembantaian terhadap kaum bangsawan dan orang-orang kaya di Senat dan mengambil warisan yang mereka tinggalkan (64 M – 68 M).

Zaman Tuhan Yesus (kira-kira periode 5 SM – 30 M) adalah ketika dipimpin oleh Kaisar Tiberius (14 M – 37 M). Kaisar Tiberius adalah kaisar yang membela rakyat jajahannya. Namun tidak sepemikiran dengan para kaum bangsawan dan Senator, visi kaisar tidak dapat dijalankan. Kaisar bahkan ingin membebaskan rakyat dari pajak (menurut dokumentasi BBC yang ditulis oleh DR. Peter Heater). Mungkin itulah sebabnya orang Farisi dan orang-orang Herodian menanyakan hal yang menjebak Yesus, “apa boleh bayar pajak ke kaisar?” (Mat 22:17). Penjajahan Roma terhadap Judea, membuat orang Farisi ingin mempertahankan keoriginalan mereka dan menekan orang lain.

Teman-teman rekan muda, sebentar lagi pemilu tiba. Kita harus menggunakan hak pilih kita. Contoh-contoh di atas memberikan kita referensi untuk mengurangi kebingungan kita. Tentu saja kita harus berdoa dulu dan minta hikmat Tuhan. Saya berharap, kita tidak dtg ke TPS dengan 'blank' dan berharap tiba2 Tuhan berbicara harus pilih apa. Kita harus mempersiapkan pilihan kita juga. Kita bisa menganalisa dan memperhatikan nasihat orang2 yg dpt kita percayai. (Bukan berarti kita terpaksa ikut memilih pilihan mereka)

Elisa adalah seorang nabi, ketika ia tinggal di rumah perempuan kaya Sunem, ia kagum akan kebaikan perempuan ini, sehingga ia ingin membalas jasa. Elisa minta tolong kepada Gehazi utk cari tau apa yang dibutuhkan perempuan ini. Dalam pikiran saya, bukankah Elisa nabi Tuhan, kenapa ga nanya aja ke Tuhan. Toh nanti Elisa juga memohonkan doa utk perempuan ini. Elisa butuh info dari Gehazi, bujangnya itu. (2 Raj 4:14)

Gunakanlah info yg kita dapat dgn tepat. Sebagai referensi, lihat juga siapa orang yang ada di belakang orang yang kita pilih, karna seringkali ide dari para penasehat lebih sering digunakan.

“Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini”. (Amsal 21:1). “Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia…” (Ezra1:1). “Terpujilah TUHAN, Allah nenek moyang kita, yang dengan demikian menggerakkan hati raja, sehingga ia menyemarakkan rumah TUHAN yang ada di Yerusalem,” (Ezra 7:27).

Tuhan dapat mengubahkan hati raja. Hati raja ada di dalam tanganNya. Melalui doa dan permohonan anak-anak Tuhan, pastilah Tuhan mau menggerakkan hati raja. Itulah sebabnya kita harus mendoakan pemerintah kita, sebab tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Tanpa rakyat runtuhlah pemerintah (Amsal 14:28). Tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah (Roma 13:1). Pemerintah adalah hamba Allah (Roma 1:4). Kita harus tunduk kepada pemerintah (Tit 3:1).

Membaca ayat2 ttg pemerintah di atas, bukan berarti kita hanya "berserah" alias masa bodoh. Tuhan memang bisa menggerakkan hati raja, tetapi karena ada org benar yang memintanya. Ingat, kita harus tunduk kepada pemerintah. So pilihlah sesuai dengan hati nurani.

Berdoalah supaya keadilan bisa ditegakkan di bangsa ini. Berdoalah supaya kita anak2 Tuhan tetap bisa beribadah kepada Tuhan, kendatipun kita tau akan datang masa2 sukar bagi anak-anak Tuhan. Sekiranya itu terjadi, biar doamu menyelamatkan dirimu sendiri spt Abraham. Tuhan Yesus memberkati.

Selamat memilih!!!