Kamis, 01 April 2010

Sudah Selesai!

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Yoh 19:30
Di atas kayu salib, sebelum Yesus menyerahkan nyawaNya kepada Bapa, Yesus mengatakan “sudah selesai”. Apa yang sudah selesai? Dalam bahasa Inggris (dalam beberapa terjemahan spt KJV, NIV, RV, NASB), “It’s finished”. Dalam terjemahan LITV ditulis, “It has been finished”, yang menunjukkan Yesus benar-benar yakin berkata, “baru saja selesai”. Terjemahan NET mengatakan, “It’s completed”. Dalam bahasa Greek “teleo”, berasal dari “teleios” yang berarti mencapai akhir, tujuan.
Mengapa Yesus berkata “It’s finished”, mengapa bukan “I am finished”, bukankah nyawaNya terputus setelah itu? Perhatikan di sini, “it” adalah kata benda, yang berarti di sini adalah tugas/ pekerjaan/ tanggung jawab. Kata “finished” menerangkan “it”. Saya kagum dengan Yesus. Dia yakin betul bahwa semua tugas yang harus dilakukanNya sudah benar-benar selesai. Banyak orang yang cepat masuk liang kubur tanpa yakin telah benar- benar menyelesaikan tugasnya di bumi. Bukan hanya itu, orang yang masih hidup pun tidak begitu yakin apakah ia melakukan ‘pekerjaan’/ ‘tanggung jawab’ yang seharusnya ia kerjakan di bumi.
Ketika Tuhan menciptakan langit dan bumi, Dia berfirman dan semuanya itu jadi. Tetapi ketika Tuhan berfirman “beranak cuculah dan bertambah banyak…”, firman ini tidak langsung menjadi kenyataan. Ketika Tuhan menciptakan Adam, Ia menghembuskan nafas hidup untuk Adam. Ada potensi Allah yang dititpkan Allah untuk manusia. Potensi yang diberikan Tuhan kepada setiap manusia tidaklah sama. Potensi itu seperti benih yang Tuhan tabur, kita manusia adalah tanahnya dan Tuhan juga yang memberikan hujan, Tuhan yang memberi pertumbuhan tetapi kita lah yang harus mengusahakan tanah itu (Kej 2:5).
Dalam Matius 5:48 “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.". Kata “sempurna” di sini menggunakan kata “teleios” yang juga berarti komplit, full-grown alias dewasa. Memang benar hanya Tuhan yang sempurna, tetapi Tuhan menginginkan kita untuk menjadi sempurna/ dewasa. Orang yang dewasa dapat menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan padanya, orang yang dewasa dapat menemukan tujuan hidupnya dan orang yang dewasa “wanting in nothing”.
Temans, jangan sia-siakan hidupmu. Potensi apapun yang Tuhan titipkan kepada dirimu, kerjakanlah itu. Kita yakin Tuhan beserta kita, just do it, do your best. Ingat “langkah kaki orang-orang yang dikasihi-Nya dilindungi-Nya” (1 Sam 2:9). TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya (Mzm 37:23). Hanya orang yang ‘melangkah’ yang akan diberkati, bukan orang yang diam statis. Jadilah terang (kalos = excellent), sampai ajal menjemput, kita dapat berkata “it’s finished”. Happy Passover. GBU.