Rabu, 25 Februari 2009

Kompas Yang Benar (Roh Kudus)

Roma 8:1-5

“Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh memikirkan hal-hal yang dari Roh” (Roma 8:5)


Manusia adalah pribadi yang teramat istimewa. Tidak seperti hewan atau makhluk lainnya. Manusia diberi akal, pikiran, perasaaan dan kehendak oleh Tuhan, tetapi makhluk lain tidak. Keistimewaan ini seringnya tidak membuat manusia berprilaku istimewa dibandingkan makhluk lainnya. Manusia justru lebih tidak manusiawi. Pdt. Yusuf Roni mengatakan “Binatang tidak pernah kehilangan kebinatangannya namun manusia sering kehilangan kemanusiaannya”

Ketika kita menerima Yesus, menjadikanNya panutan dan penuntun hidup ada Roh Kudus di dalam hidup kita. Roh Kudus adalah Tuhan yang bertugas mengajari kita bagaimana hidup dan bertindak. Jik kita turut dan setia akan Firman Tuhan, Roh Kudus akan bersukacita tapi jika tidak Roh Kudus juga akan bersedih. Nantinya ketika kita disurga Roh Kuduslah yang akan menyampaikan semua yang kita kerjakan selama kia hidup kepada Allah.

Anak-anak Tuhan, klo mo sukses dan bahagia sebaiknya ikuti tuntunan Roh yang ada di dalam kamu. Suara Roh Kudus itu akan mekin jelas kedengaran ketika engkau bertekad untuk berserah penuh kepada Tuhan.

“Pribadi yang ngertiin banget perasaanmu adalah Roh Kudus”

Suara Tuhan

Ulangan 28: 1-14

firman-Nya: "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan apa yang benar di mata-Nya, dan memasang telingamu kepada perintah-perintah-Nya dan tetap mengikuti segala ketetapan-Nya, maka Aku tidak akan menimpakan kepadamu penyakit mana pun, yang telah Kutimpakan kepada orang Mesir; sebab Aku TUHANlah yang menyembuhkan engkau." (Keluaran 15:26)

Allah kita adalah Allah yang ingin dikenal dan bukn hanya itu saja tapi Tuhan mau klo ‘pengenalan akan Tuhan’ adalah prioritas utama dalam hidup kita (Hos 6:6). Ajaibnya lagi, Ia ga mau tinggal menyendiri dan jadi misterius di atas sana, tapi Ia lah yang punya inisiatif deluan untuk menyatakan diri kepada umatNya, sehingga kita boleh mengenalnya, yaitu di dalam diri Tuhan Yesus Kristus.

Yang sering jadi pertanyaan neh, gimana sih caranya kita bisa denger suara Tuhan secara langsung? “Katanya ‘doa’ itu adalah komunikasi dua arah, tapi kok…?”
“Aku … kok ga denger Tuhan ngomong sih?”
“Tapi kan …. Seharusnya… Tuhan ngomong, trus aku bisa dengerin ya?”

GLOWers, klo kamu-kamu pengen denger suara Tuhan, yang pertama kamu harus mengenal Tuhan dulu melalui firmanNya. Neh… klo ada yang ngajakin kamu ibadah, ke gereja, kelompok sel, wah… sebaiknya jangan ditolak deh, kan disitu kamu bisa belajar pengenalan akan Tuhan. Apalagi klo ama temen-temen pasti lebih seru kan. Trus… dah pasti nih kamu harus bergaul intim dengan Tuhan, sering-sering berdoalah, minta ama Tuhan supaya kamu bisa dengerin suaraNya. Tapi kamu harus janji loh… klo kamu itu serius mau dengerin suara Tuhan. (R’Tom)

“Tuhan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran”

Pintu Belakang

Ayub 1:1-22

“TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.” (Mzm 145:14)

Suatu hari seorang anak yang baru saja melakukan kesalahan berlari menuju ruang kerja ayahnya. “Papa… Papa…, tadi aku kan… mmm.. tadi aku dipukul sama dia, trus… mmm…. Aku bales lah, trus dia … kepalanya berdarah…. Trus…. Tapi aku ga sengaja Pa.. …aku … Pa, maafin aku…”. Ayahnya berhenti bekerja dan memberikannya perhatian yang penuh belas kasihan. Ayahnya tau betapa ia tertekan, betapa ia merasa bersalah, betapa ia butuh tempat perlindungan. Kemudian ayahnya menegakkan kepala anaknya yang tertunduk, merasa bersalah dan memberikannya kehangatan.

Seringkali kita melakukkan kesalahan, dan kita merasa tertuduh. Kayaknya kita menerima ancaman-ancaman dari iblis, “awas kamu ya.. aku bilangin ke papa kamu!”. Ya emang gitulah iblis menakutin kita, dia emang bisa langsung ngadu ke Bapa di surga dan membeberkan semua kesalahan kita. Seperti selayaknya Ayub. Iblis berusaha mempersalahkan Ayub dihadapan Bapa si surga. Kadangkala Bapa mengijinkan iblis untuk mencobai kita (bukan Tuhan loh yng mencobai kita).

Namun Puji Tuhan ya GLOWers, kita mempunyai Pembela yang baik, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ketika kita dipersalahkan oleh iblis, klo kita langsung datang kepada Yesus dan minta ampun maka kita pun diampuni, sehingga kita boleh bangkit lagi dan ga tertunduk lagi. Kita punya pintu belakang yang bisa akses langsung ke Tuhan Yesus, jadi si iblis ga sempet deh nuduh-nuduh kita dengan sembarangan wong Bapa dah tau deluan dan dah ngampuni kita kok. Keren ga sih… (R’Tom)

“Yesus pembela kita yang setia”

In the name of Jesus Christ

Yohanes 14:1-14
“dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan dalam Anak”
(Yohanes 14:13)

Apa yang ada dipikiran ayah kita mengenai anak-anaknya? Walaupun sepertinya galak atau ga pedulian, namun jauh di dasar lubuk hatinya, seorang ayah pengen banget ngeliat kehidupan anak-anaknya bahagia dan sukses. Ga ada ayah yang waras yang bakal nelantarin anak-anaknya.

Gimana dengan Bapa kita di surga? Apakah Ia peduli dengan masalah, masa depan, dan keluarga kita? Yup, Dia sangat peduli. Bapa di surga adalah Bapa yang sangat perhatian kepada kita. Ia rela turun dari surge buat ketemu dengan kita ank-anakNya. Dia tinggalkan kemewahan singgasana dan fasilitas-fasilitas surgawi untuk datang ke bumi yang penuh dengan masalah demi masalah.

Kedatangan Tuhan ke dunia ini, untuk memberikan kebahagiaan bagi masa kini maupun yang akan datang. Jadi, sebagai anak-anakNya kita disuruh untuk rajin-rajin meminta apapun kepada Yesus Kristus yang adalah Bapa kita.

GLOWers, mulai hari ini seberapa seringkah kamu dengan teratur meminta kepada Tuhan? Firman Tuhan hari ini menyuruh kita untuk meminta, meminta dan meminta apapun yang menjadi keinginanMu di dalam nama Yesus Kristus Tuhan.



“Dalam Nama Yesus ada Kemenangan”

The True Philosofis

Filipi 3:1b-16

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaanNya, dimana aku akan menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya.”(Filipi 3:10)

Setiap manusia di dunia ini memandang hidup ini berbeda-beda. Ada yang memandang memandang hidup ini seperti ‘mutiara’ sehingga ia selalu memandang dan melakukan hal-hal yang berharga bagi hidupnya. Ada juga yang menganggap hidupnya seperti ‘hewan yang bergantung’(Darwinisme) yang akhirnya hidupnya dihabiskan untuk hidup sesuka hati, liar, bahkan merusak kehidupannya sendiri dan orang lain.

Filsafat hidup kita mempengaruhi cara kerja hidup kita. Orang yang memilih filsafat hidup yang baik dan benar pastilah kerjaan yang dilakukannya baik dan benar pula. Namun banyak juga orang yang tidak memiliki filsafat hidup yang baik dan benar.

Untuk itu Rasul Paulus membagikan filsafat hidup yang sesungguhnya. Sebelum Paulus bertemu dengan Tuhan, ia mempunyai falsafah hidup yang sangat kejam. Namun setelah bertemu Tuhan, Ia memilih filsafat hidup yang berbeda dan mulia, yaitu hidup untuk mengenal Tuhan, menderita karena melakukan kebenaran, dan memberitakan injil.

Karena filsafat hidupnya itu, Paulus dikenang sepajang masa. Paulus juga membuat pengaruh yang kuat menembus berabad-abad waktu yang berjalan. Itu semua karena filsafat hidupnya yang benar.



“Tindakanmu adalah filsafatmu”