Sabtu, 30 April 2011

Making Alive

Sabtu, 30 April 2011

“Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup”.
Kej 3:20

Bacaan:
Kej 3

Saat Adam bangun dari tidurnya, ia mendapati seorang makhluk sepadan yang diambil Allah dari tulang rusuknya, dan menamainya perempuan. Mereka berjalan bersama di taman Eden, sampai pada suatu saat Hawa berjalan sendiri sehingga ular dapat menipunya. Mereka berdua pun jatuh dalam dosa.

Seketika manusia itu jatuh dalam dosa, Tuhan tau dan segera menemui mereka, meminta pertanggung jawaban pada masing-masing pribadi. Pertama Tuhan menanyai Adam, kemudian Hawa, lalu ular. Anehnya hanya ular lah yang benar-benar kena kutuk, “terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan…”. Saat itu juga Tuhan berjanji akan mengirimkan Yesus melalui keturunan Hawa untuk meremukkan iblis (ay 15). Oleh sebab janji Tuhan itu, Adam memberi nama “Hawa” kepada isterinya itu. Hawa sendiri hanya diberikan hukuman atas perbuatannya itu. Adam juga tidaklah dikutuk Tuhan, tetapi tanah lah yang dikutuk. Adam harus bersusah payah mengelola tanah, karena tanah sudah terkutuk.

GLOWers, sejak awal manusia jatuh dalam dosa, Tuhan lah yang terlebih dahulu mendatangi manusia itu. Kepada kita juga Tuhan selalu setia mendatangi kita supaya kita bertobat dan meninggalkan segala kejahatan kita. Mau kah kamu meresponi Yesus yang menunggumu untuk segera bertobat dari kesalahanmu? (R’Tom)

Kamis, 28 April 2011

Jesus Style

Jumat, 29 April 2011

Karena bagiku hidup adalah Kristus..”
(Filipi 1:21)

Bacaan:
Filipi 1:20-26

Beberapa waktu yang lalu di Jakarta dihebohkan dengan peristiwa Bom buku. Ada Polisi yang menjadi korban karena dia menyalahi prosudur dalam menjinakkan bom. Karena ketidak mengertian polisi itu, dia menjadi korban. Untuk dapat menjinakkan bom, yang berwenang melakukannya adalah pasukan khusus yang sudah mendapat pelatihan-pelatihan. Penjinank bom itu memiliki style dan perlengkapan yang berbeda dari polisi lainnya.

Sewaktu ketika Yesus mendapati keadaan dimana ada seorang wanita yang berzinah dihakimi dan mau dilempari oleh masyarakat zaman itu. Namun Yesus segara “menjinakkan” bom amarah mereka yang ingin menghujani perempuan itu dengan batu. Dengan gaya Yesus yang bijaksana dan lemah lembut, mereka akhirnya tidak jadi melempari perempuan itu dengan batu. Right, Jesus Style is the answer….

Tuhan mengerti sekali solusi untuk setiap permasalahan di dunia ini. Ia mencari pasukan kecil saja untuk melakukan hal-hal besar. Asalkan pasukan itu mau mengikuti style Tuhan Yesus. Yesus itu penih dengan belas kasihan, ketaatan dan maunya Tuhan Yesus adalah kehendak Bapa. Dunia ini menantikan pasukan khusus yaitu kita yang sudah dipanggilNya. Bagimana dengan kita? Apa kita mau menjadi tim Khusus Tuhan? Bersediakah kamu hari ini hidup penuh dengan damai dan tertib? Apakah kamu menjadikan Firman Tuhan sebagai gaya hidupmu? (Hendra)

Freedom attitude

Kamis, 28 April 2011

Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “ Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel..”
(Keluaran 16:11-12)

Bacaan:
Keluaran 16:11-24

Ketika hari permtama saya masuk SMA saya mash sering untuk kembali ke sekolah saya di SMP. Saya masih merasa SMP itu rumah terbaik saya karena banyak kenangan indah di sana. Namun setelah beberapa bulan, saya mulai menemukan hal baru. Akhirnya saya menyadari saya sudah SMU dan menikmati indahnya menjadi anak SMA.

Demikian halnya dengan orang Israel yang sudah dibebaskan Tuhan dari perbudakkan. Mereka marasa sebagai budak . mereka tidak menyadari bahwa Tuhan telah membuat mereka naik kelas. Alahasil dari mereka banyak yang tidak menikmati berkat yang sudah dijanjikan. Mereka meninggal karena ulah mereka sendiri. Padahal Tuhan ingin menunjukkan berkat yang luar biasa bagi mereka yaitu tanah yang baru, rumah yang baru dan kemerdekaan yang baru.

Glowers, demikian juga dengan kita. Kalau kita mau jujur terkadang kita lupa kalau kita sudah naik kelas dibuat Tuhan. Kita memang sudah naik kelas tetapi tingkah laku atau attitude kita masih sama seperti anak yang tidak naik kelas. Masih malas bangun. Kamar berantakan, masih mengerjakan PR di sekolah, masih suka gaduh, dendam, bersungut-sungut dan hal lainnya. Glowers, apa yang akan kamu buat untuk Tuhan sebagai tanda bahwa kamu sudah naik kelas? Apa yang akan kamu perbuat kepada dirimu hari ini sebagai anak Tuhan yang sudah dimerdekakan dari dosa? (Hendra)

Sabtu, 23 April 2011

Berkuasalah..

Sabtu, 23 April 2011

“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "..... penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Kej 1:28

Bacaan: Maz 8

Perintah ini adalah perintah pertama Tuhan kepada manusia. Perintah ini diberikan kepada manusia sebelum manusia itu jatuh ke dalam dosa. Namun perintah ini tidak dicabut ketika manusia itu jatuh dalam dosa, manusia harus tetap berkuasa atas buatan tangan Tuhan itu.

Anugerah keserupaan dengan Allah itu tidak dicabut. Secara spiritual, manusia diberikan kemampuan untuk bersekutu dengan Tuhan. Secara moral, manusia memiliki kemampuan untuk mentaati perintah Allah, yaitu melalui hati nuraninya. Secara natural, manusia memiliki intelektual, emosi, kehendak untuk memahami kehendak Tuhan. Dari sini kita dapat melihat bahwa manusia itu sungguh berbeda dengan makhluk ciptaan lainnya.

GLOWers, apakah kamu sudah menguasai buatan tangan Tuhan lainnya (yg bukan manusia)? Sudah kah kamu menguasai/ menaklukkan waktu? Sudahkah kamu menaklukkan makanan yang kamu makan atau mereka lebih menguasaimu dari kamu menguasainya? Marilah kita mengatur waktu 24 jam yang sudah diberikan kepada kita dan kita gunakan sebaik-baiknya. Begitu juga dengan buatan Tuhan yang lainnya. (R’Tom)

Selasa, 19 April 2011

Perhatikan sesama

Rabu
20 April 2011
“Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus!...’
(Galatia 6:2)

Bacaan:
Galatia 6:1-10

Sebuah stasiun televisi jepang memutar kisah nyata dari gempa dan tsunami yang telah melanda Jepang. Kisahnya se ekor anjing yang selamat menggonggong kea rah kamerah yang meliput. Sanga kamarawan tidak mengerti, namun sang anjing sambil menggonggong seolah-olah ingin menunjukan sesuatu untuk diikuti oleh kamerawan. Nah, ternyata anjing tadi ingin ada manusia yang menolong rekan anjing tersebut yang sedang lemah keadaanya di sesuatu tempat akibat gempa dan tsunami yang melanda. Kisah ini menjadi hangat sekali di youtube dan meluas ke berbagai Negara.

Apa artinya itu. Seekor anjing saja memiliki rasa solidaritas kepada sesamanya. Apalagi kita adalah mahluk lebih berguna dan mulia dari seeekor binatang. Sudah seharusnya kita membuka ruang hati untuk menolong sesama.Banyak sekali hal yang kita bisa bantu untuk sesama. Contoh kecilnya adalah belajarnya untuk mau bertanya dan mendoakan. Tuhan Yesus sudah mencontohkannya 2000 tahun yang lalu. Dan menjadikan kegiatan itu menjadi aktivitas favoritnya.

Glowers, sebagai anak Tuhan adalah sungguh sangat mulia bisa menolong orang lain. Kita bisa bertanya seperti apa kabar? Bagaimana kabar orangtua atau kakak atau abangmu? Mungkin kita bisa menyebutkan di dalam doa-doa kita orang-orang yang kita lihat atau rasa membutuhkan dukungan. itu juga luar biasa. Atau kita mengumpulkan uang bersama tema-teman kita untuk disumbangkan bagi mereka yang pengen sekolah. Bisa juga kita mengajan teman-teman kita untuk ke rumah sakit untuk berdoa bagi orang sakit. Masih banyak lagi hal yang dapat kita lakukan untuk membantu sesame. Bapa tidak pernah berutang, ia akan membalas apa yang sudah kita tabor… (Hendra)

Senin, 18 April 2011

GO AHEAD

Selasa, 19 April 2011

“Lalu pergilah Abraham seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya..”
(Kejadian 12:4)

Bacaan:
Kejadian 12:1-9

Saya pernah menonton “Forest Gump”. Dalam film ini Tom Hanks menjadi seorang yang berhasil dari berbagai bidang yang dilakoninya seperti militer, atlit hingga penjelajah. Padahal ia orangnya lugu dan kurang pintar. Namun Ia selalu segera mengerjakan apa yang diperintahkan atau disuruh dengan berlari. Ia terus berlari tanpa henti . Ia sangat sigap dan antusia jika diberi perintah. Hingga akhir hidupnya si Gump berhasi dari berbagai bidang yang ditekuninya. Kuncinya Go Ahead, jalan terus.

Ketika Abram(nama Nabi Abraham sebelum dipanggil Tuhan) untuk pertama sekali disuruh meninggalkan kotanya menuju tempat yang ditujukan Tuhan dengan sigap Abram meresponi dan segera bergerak. Akibat dari respon iman Abaraham itu, Ia diberi “Bapa orang yang beriman” oleh Tuhan. Padahal hanya modal meresponi saja. Coba Abraham tidak meresponi dan sigap, orang Israel yang terkenal-terkenal dengan penemuan mereka bakal belum muncul di muka bumi ini. Saya senang sekali dengan kalian ”Tuhan tidak melihat kemampuan tetapi kemauan..” ya karena ketika manusia mengatakan mau dan memulai maka yang kerja sebenarnya Tuhan itu sendiri di dalam kita.
Glowers, hal apa yang Tuhan suruh akhir-akhir ini untuk segera kamu mulai? Sudah kamu bergerak? apakah kamu segera sigap ketika Tuhan menyuruh kamu untuk meninggalkan hal-hal yang jahat? Responilah segere perintah atau panggilan Tuhan, karena Tuhan selalu memanggil kita selalu dengan sesuatu rencana yang indah. (Hendra)

Minggu, 17 April 2011

Bring heaven to earth

Senin, 18 April 2011

“Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya..”(Yohanes 3:31)

Bacaan: Yohanes 3:31-36


Sebelum Tuhan Yesus turun dari sorga ke bumi. Hukum yang paling berlaku adalah mata ganti mata gigi ganti gigi. Itu artinya orang yang berbuat jahat harus dibalas sesuai dengan kejahatan yang diperbuat sebelumnya. Perang demi perang tiada akhir. Banyak penguasa muncul di muka bumi untuk menebar kebancian dan kemarahan namuan nilai mereka tawarkan hilang di telan bumi dan tidakberlaku hingga sekarang. Namun nilai kedamaian yang ditawarkan Tuhan Yesus jauh melampaui abad demi abad.

Bumi akhirnya mendapat kunjungan mahluk sorgawi yaitu Tuhan Yesus. Dia datang bukan dengan tangan kosong. Namu berisi kekekalan dan kebutuhan mutlak manusia yaitu kekekalan, kedamaian dan sukacita. Bumi mendapat hadia yang sungguh sempurna. Belum pernah ada tokoh surgawi yang membagikan sesuatu yang bernilai selain Tuhan Yesus yang telah menampakkan dirinya sebagai manusia.

Glowers, kehadiran kita di sesuatu persahabatan, kelompok, gereja dan dimanapun perlu kita evaluasi. Apakah setelah kehadiran kita buah-buah roh itu sungguh nyata dirasakan di sana? Atau malah sebaliknya? Kehadiran kita malah mengacaukan situasi. Banyak orang yang sudah complain sama kita karena perbuatan kita yang suka terlambat, tidak bertanggung jawab dan lain-lain sebagainya. Apa rencanamu agar nilai-nilai sorga nyata dirasakan teman-temanmu, persahabatanmu hingga keluargamu? (Hendra)

My Father, my provider..

Minggu, 17 April 2011

Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Mzm 103: 13

Bacaan: Mzm 103

Seorang ayah mendengarkan kisah sedih putrinya yang menceritakan 1 harian si putri mengalami kegagalan, kesianlan dan putus harapan. Si ayah sangat sedih mendengar cerita anaknya itu. Bagaimanapun juga tidak ada Ayah yang tega jika anaknya mengalami hal yang buruk. Setia ayah pasti merencanakan sesuatu untuk si anak mendapat yang terbaik. Demikian juga bapa kita di sorga, kasihnNya tidak habis-habisnya untuk kita.

Dia ingin selalu membela kita, berjalan di depan kita mengantarkan kita kepada kemenangan dan banyak hal lain juga. Asal saja kita membiarkan Tuhan memegang hidup kita. Menyerahkan rencana dan harapan kita dengan segenap hati kepadanya. Kunci untuk Tuhan semakin nyata dalam hidup kita adalah “Percaya”. Menyadari kuasaNya nyata, menggantungkan setiap yang kita kerjakan kepadaNya serta menyenangkan Tuhan adalah makna dari percaya. Ketika kita jahat saja Tuhan masih menunjukkan kasihNya. Apalagi kita berupaya menyenangkan hatiNya.

Glowers, kasih Bapa sorgawi begitu dalam dan tingginya. Tidak semua orang mau benar-benar memintanya dan sungguh-sungguh memerlukanya. Padahal kasih dari Sorga dijamin lebih” nikmat” dari apapun. Kasih dari sorga bukan hanya perasaan damai dan tenang. Masih banyak lagi yang berkat yang terkandung di dalamnya. Baik berkat fisik, rohani hingga materi ada dalam brankas Tuhan dan siap diberi bagi kita. Bapa masih menunggu, adakah anak-anaknya datang. Bagaimana dengan kamu? Sudakah kamu mengadukan isi hatimu kepada Tuhan hari ini. Maukah kamu tidak menggantungkan rencanamu dengan kekuatan manusia tetapi menyandarkan segenap hidupmu kepada kasih Tuhan? Apakah kamu mau meminta kasih dari sorga mengiringi langkahmu hari ini? Mintahlah maka kamu akan menerima.. (Hendra)

Sabtu, 16 April 2011

Belajar Memberi

Sabtu, 16 April 2011

Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
Kej 4:4

Bacaan: Kejadian 4:1-16

Habel mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya. Yakni lemak-lemaknya; maka Tuhan mengindahkan Habel dan Korban persembahannya itu. (Kejadian 4:4)
Kain dan Habel adalah sama-sama anak Adam. Mereka berdua sama-sama bekerja dan member i persembahan kepada Tuhan. Namun Tuhan lebih berkenan dengan persembahan Habel. Sementara persembahan Kain tidak diindahkan Tuhan. Mengapa y? Aliktab mencatat Habel member dari yg terbaik dari apa yang dimilikinya. Sementara Kain memberi hanya sebahagian saja apa. Artinya Kain tidak menunjukkan sikap terima kasihNya kepada Tuhan. Di kemudian hari sikap yang salah dari Kain berkembang menjadikan dia seorang pembunuh.

Bagaimana sebenarnya member itu? Sederhana sekali yaitu berilah yang terbaik dari apa yang kita punya atau yang kita piker itu berharga. Mungkin bisa jadi kita memiliki kemampuan bermain musik yang lebih dari yang lain. Berilah kepada Tuhan dengan cara melayani. Habel seorang peternak dia memberikan hasil ternaknya kepada Tuhan. Demikian juga dengan kita apa yang kamu rasa talenta, bakat atau karunia yang sudah ada padamu? Berdoalah hari ini supaya menjadi persembahan terbaik. Apa yang terbaik menurut ukuranmu berikah hal itu kepada Tuhan. Karena Tuhan Layak untuk mendapat hasil yang terbaik dari kita.

Glowers, memberikan hal yang terbaik dari kita sama seperti kita menabur di tanah yang subur. Artinya akan mengahasilkan buah. Tuhan adalah tanah yang subur itu dan apa yang kita punya adalah benihnya. Sudahkah kita menabur benih hari ini? Apakah yang kita tabor hari ini? Benih yang baik atau benih yang biasa-biasa saja. Mari siapkan diri untuk menuai… (Hendra)

Kamis, 14 April 2011

Learning by doing

Jumat, 15 April 2011

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebakkan bagi mereka yang mengasihi Dia..”(Roma 8:28)

Bacaan: Roma 8:37-39

Penemu restoran cepat saji KFC ternyata dulu sering ditolak ketika melamar kerja. Namun berkat kegigihannya, dia berhasil membuat KFC popular di muka bumi ini. Hampir di setiap Negara ada KFC. Dari anak kecil hingga orangtua menyukai ayam KFC. Di dalam hidup ini Tuhan tidak menjanjikan bahwa yang kita lalui selalu enak. Namun Tuhan berjanji untuk selalu setia menemani kita dan memberi kekuatan kita. Dia selalu setia walaupun terkadang kita setia.

Ruth merupakan menantu Naomi yang ditinggal mati suaminya. Walaupun anak Naomi yang juga merupakan suami Ruth juga meninggal ketika mereka merantau di negeri seberang. Namun Ruth tidak menjadi putus asa. Ia tetap setia untuk mendampingi mertuanya yaitu Naomi. Kesetiam Ruth mendatangkan belas kasihan memukau Boas yang merupakan orang baik baik dan memiliki tanah yang besar. Boas jatuh cinta kepada Ruth. Ruth yang dulunya pernah kehilangan seorang yang pernah dicintainya namun ia tetap setia kepada Tuhan. Upah dari kesetiaanya itu Tuhan menunjukkan jalanNya.

Glowers, mungkin hal itu sering juga terjadi dalam kehidupan kita. Kita pernah mengalami kegagalan, jangan khawatir. Itu bukan akhir dari hidup kita. Bisa jadi itu adalah awal menuju kita menjadi sukses. Tetaplah setia dan bekerja keras. Belajarlah dari kesalahan. Jangan mau jatuh dilobang yang sama. Mintalah nasihat dari banyak orang. Tetap tegakkan kepala dan lihatlah dari sisi Tuhan. (hendra)

Rabu, 13 April 2011

Heart of Worship

Kamis, 14 April 2011

“..tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan..” Yosua24: 15b

Bacaan: Roma Yosua 24:14-15

Argentina kalah telah melawan Jerman dalam Piala Dunia 2010. Argentina sebagai tim super dihajar habis-habisan dengan skor telak oleh Jerman. Jerman Bukan hanya menghajar Aregentina, namun juga tim yang liga di negaranya paling digemari di dunia yaitu Inggris. Mengapa Jerman bisa menjadi tim yang sungguh hebat? Banyak pengamat sepak bola mengatakan kerja sama mereka sungguh sempurna.

Nabi Yosua dikenal sebagai Pemimpin yang luar biasa. Banyak kota-kota yang direbut dari kepemimpinannya. Orang Israel juga memiliki semangat kerja sama luar biasa dalam berperang. Bukan hanya itu. Yosua menegakkan kembali peraturan yang sangat penting yaitu. Setiap orang harus beribadah! Yosua menyadari bahwa ketika kita beribadah dan mneyembah Tuhan dan megandalkan Tuhan, tidak ada hal mustahil yang tidak mungkin kita rebut. Hingga akhir hayatnya Tim Yosua menjadi tim perang yang paling ditakuti dan disegani pada zaman dia hidup. Musuh lari terbirit-birit. Raksasa –raksasa dari timur tengah gemetar ketika mereke mendengar pasukan Yosua datang menyerang.

Glowers, mereka yang menidolakan sesuatu akan semakin mirip dengan apa yang diidolakannya. Ketika kita menjadikan Tuhan sebagai idola kita dengan menyembahnya di dalam doa, nyanyian dan membaca Firman Tuhan, maka dengan sendirinya akan ada kekuatan yang luar biasa datang dari dalam hidup kita yaitu Roh Kudus. Seperti ranting pohon. Ranting itu tidak akan pernah berbuat lebat kalau tidak menempel dengan batangnya. Demikian juga dengn kita. Sudah kamu hari ini menempelkan dirimu kepada Tuhan? (hendra)

Selasa, 12 April 2011

From Zero to be a Hero

Rabu, 13 April 2011

Adapun Yefta , orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal;…”(Hakim Hakim 11:1)

Bacaan: Hakim Hakim 11:1-11

Ibu Yefta adalah seorang perempuan sundal. Yefta akhirnya dikucilkan karena dia lahir dari sesorang perempuan sundal. Dia juga tidak mendapat pusaka atau harta warisan. Bukan hanya itu, Yefta daan keluarganya diusir .Beberapa waktu kemudian Yefta dicari kembali dari mereka-mereka yang pernah mengusir dia. Yefta yang dulunya diusir dan dikucilkan selanjutnya diangkat menjadi pemimpin orang Israel dan memenagkan peperangan. Dibalik kesuksesan Yefta, ternyata dia selalu membawa perkaranya kepada Tuhan.

Mengapa selalu saja ada cerita di Alkitab Tuhan memakai seorang yang tidak terpandang menjadi seorang yang luar biasa? Karena Tuhan penuh dengan cinta kasih. Ia adil, melihat mendengar dan merasa. Ia juga merasa terhina jika ada manusia dikucilkan, Tuhan selalu turut merasakan penderitaan kita. Ketika kita direndahkan namun kita tetap mengandalkan Tuhan. Maka Tuhan akan bertindak!! Ia akan mengangkat kita menjadi kepala dan bukannya ekor. Itu janjiNya.

Glowers, ketika kita bersembunyi di dalam naungan kuasa Tuhan karena tekanan orang lain maka Tuhan akan memulihkan keadaan kita. Keadaan kita yang dulunya Nol BESAR maka Tuhan akan mendampingi kita supaya hidup kita bernilai! Jangan terlalu bersandar dengan penilaian orang lain. Walaupun mereka mengatakan kita hebat. Bagaimana, siap kah menerima ketika kamu direndahkan manusia ? berarti kamu siap untuk ditinggikan.. (hendra)

Senin, 11 April 2011

Love is The Answer

Selasa
12 April 2011

Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtra, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-23)

Bacaan: Galatia 5:16-23

Tentara Romawi sangat dikenal kejam pada zamannya. mereka tidak kenal belas kasihan. Mereka menyiksa Yesus hingga mereka kehabisan tenaga. Namun Yesus mampu bertahan, tentara tetap menertawakan Yesus karena Tuhan Yesus tidak melawan. Hingga tentara Romawi memaku Yesus di kayu salib hingga mati. Namun, setelah Yesus mati secara manusia. Gempa bumi terjadi dan itu sangat mengherankan tentara Romawi. Di saat itu mereka mengatakan”betullah Dia ini anak Allah.,” lihatlah cinta adalah jawaban Yesus bagi orang Romawi yang telah menyiksaNya. Cinta atau kasih yang kita kenal di Alkitab memiliki banyak sekali makna. Kasih itu sabar, murah hati, …dan banyak lagi. Di masa kita muda kita bisa belajar memberi jawaban. Kasih adalah jawabannya. Di dalam kasih banyak sekali bagaimana contoh bersikap, bertindak yang merupakan jawaban yang harus

Glowers, masihkah kamu menanti jawaban yang bagaimana diberikan bagi sekitarmu, bagi orangtua kita, bagi guru kita hingga teman atau saudara yang telah melukai hati kita? jawablah dengan tindakan Cinta atau kasih. Mereka akan terpesona karena cina itu selalu berbicara dengan tindakan. Kasih adalah jawaban bagi hari-hari kita, bagi kesendirian kita, bagi kemarahan kita. Love is the answer!!! Jangan diam saja. Jangan banyak bertanya, jangan hanya memendam. Love is action… (hendra)

Hope for the hopeless

Senin
11 April 2011

“Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala..”(Matius 9:36)

Bacaan:
Matius 9:35-37

Ada seorang wanita yang setiap harinya berkeliling kota di India memungut orang-orang yang dibuang orangtuanya, dibuang keluarga karena sakit, dikucilkan masyarakat dan lain-lain. Nama wanita itu adalah Bunda Theresia. Dia membaktikan hidupnya untuk merawat orang-orang yang ditelantarkan di India hingga Ia dipanggil pulang Bapa ke Sorga. Ia mendapat Nobel karena jasa kemanusiaannya itu. Pertanyaanya mengapa ia mau melakukan hal itu? Mungkin pertanyaan itu juga bisa pertanyakan mengapa Yesus mau melayani manusia? Johanes 3:16 mengatakan, karena cinta!!

Cinta adalah peninggalan dunia ini yang paling berharga. Cinta membuat pengharapan. Pengharapan mengasilkan ketabahan dan kekuatan. Harapan dan cinta tidak bisa dipisahkan. Cinta yang dilimiliki Allah membuat kita menjadi mungkin untuk hidup selamanya. Demikian juga dengan kita. lihatlah di sekeliling kita. banyak orang kehilangan harapan. Hamper di setiap sudut Kota Medan ada pengemis dan pengamen kecil. Perkelahian antar pelajar meningkat, anak remaja lebih menyukai komunitas yang berbau kekerasan. Hiburan malam dijadikan saranan untuk mencari kesengangan. Apa yang bisa kita perbuat setelah kita menerima cinta atas pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib dengan diperhadapkan dengan sekitar kita ini. Dimana-mana orang sedang dilanda “kelaparan”. Kelaparan akan cinta, kasih sayang, penghargaan, perlindungan, memiliki dan banyak lagi rasa lapar.

Glowers, perhatikanlah sekitarmu. Cobalah berhenti untuk minta didengar. Dengarkanlah temanmu, keluargamu, lingkunganmu. Mereka butuh dukunganmu, cintamu, dan kata-kata yang memberi pengharapan. Bisa saja kita tidak bisa berbicara. Dengan menyapa. Dengan hadir di samping mereka dan banyak hal lagi yang bisa kita pikirkan. Mereka perlukan kasih Tuhan Yesus melalui kita. hope for the hopeless (Hendra)

Kenapa iri?

Minggu
10 April 2011

“Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,...” Kej 1:26
“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.” Kej 1:31

Bacaan:
Kej 1

Pernahkah kamu berpikir ingin menjadi seperti orang lain? Atau berpikir koq gw ga punya kemampuan seperti dia ya? Atau mengatakan “nah itu dia kelemahan gw”. “ah... gw hanya...”. Kita seringkali ingin yang ada di ‘tangan’ orang lain. Kita kurang memperhatikan siapa kita sebagai ciptaan tertinggi dari Tuhan.

Tahukah kamu bahwa Tuhan menciptakanmu dengan sempurna? Ketika Tuhan baru saja selesai menciptakan manusia, Ia mengungkapkan suatu kepuasan, “.. sungguh amat baik”. Dan sebelum Ia menciptakan manusia, Tuhan terlebih dahulu merancangkannya. Ada pola yang diambil Tuhan sendiri, yaitu gambar dan rupa-Nya. Sangat berbeda saat Tuhan akan menciptakan langit dan bumi serta isinya. Jika Tuhan mengatakan “sungguh amat baik”, berarti Ia tidak menciptakan manusia dengan kekuatan dan kelemahan. Sesungguhnya tidak ada kelemahan, yang ada hanya ada kekuatan saja.

GLOWers, pernahkah kamu melukiskan dirimu dengan sejumlah daftar kelemahan. “aku lemah di bidang ini..”, “ah... itu kelemahanku”, dan yang paling parah “kelebihanku adalah penuh dengan kelemahan”. Sesungguhnya Tuhan menaruhkan kekuatan atau kelebihan yang berbeda di setiap kita. Hanya saja manusia lebih fokus kepada kelemahan daripada kekuatan/ kelebihannya itu, dan menginginkan menjadi seperti orang lain,alias iri terhadap orang lain. Mari kita melihat diri kita sendiri, apa yang menjadi kekuatan kita? Mari kita fokus dan tingkatkan kekuatan kita. (R’Tom)

Bisa karena Biasa

Sabtu
9 April 2011

“…. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya… " Mat 17:27

Bacaan:
Luk 19:11-27

Yesus begitu akrab dengan Danau Galiela. Yesus dan murid-murid tinggal tidak jauh dari danau itu, kemungkinan besar mereka sering berkunjung ke danau itu. Danau Galilea mempunyai sekian jenis ikan. Dari sekian banyak jenis ikan itu, ada ikan yang menarik perhatian di sini. Ikan ini ketika dipancing, orang yang memancingnya dapat mnenemukan uang empat dirham di dalam mulut ikan ini.

Ikan ini bernama Cichild. Ikan ini terbiasa untuk menyimpan dan melindungi. Ketika ikan ini bertelur, telurnya sangat banyak. Ia menyimpan telurnya di dalam mulutnya. Hingga saatnya telur-telur itu menetas menajdi anak ikan, barulah anak ikan itu dilepaskan dari mulutnya. Ketika anak-anaknya dalam bahaya, sigap ia memasukkan anak-anaknya masuk ke dalam mulutnya, hingga anak-anak ikan itu cukup besar dan tidak muat lagi dalam mulut induknya itu. Perbuatan yang berulang-ulang itu melewati lintas waktu, menghasilkan suatu kebiasaan. Ketika anak-anak ikan telah dewasa, induk ikan sering ke dasar danau, ia menyimpan apa saja dalam mulutnya. Itulah sebabnya uang empat dirham itu dapat ditemukan di dalam mulut ikan itu. Tuhan memakai ikan Cichild ini berawal dari ‘ kebiasaan’ kecil yang sering terlatih. Awesome, right? (Silahkan lihat videonya di: http://motivationarea.blogspot.com/2011/03/cichild-mouth-brooding-fish-di-danau.html)

GLOWers, kita sering tidak sadar akan potensi yang Tuhan titipkan dalam diri kita. Kalaupun tau, terkadang kita malas untuk melatihnya, karena kita menganggap ga terlalu seru tuh. Kecenderungan untuk menjadi orang lain lebih besar daripada usaha untuk meningkatkan kemampuan kita itu sendiri. Yuk kita temukan potensi kita dan melatihnya semaksimal mungkin. Buatlah aktifitasmu menjadi kebiasaan, Tuhan akan mempromosikan engkau, mengangkat engkau diantara orang-orang terhormat. (R’Tom)

Jangan Setengah-setengah

Jumat
8 April 2011

“Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman” . Gal 3:24

Bacaan:
Gal 3:15-29


Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, Allah tidak rela membiarkan manusia itu binasa. Allah sangat mengasihi mahakarya-Nya yang disebut-Nya sempurna itu. Allah merencanakan penyelamatan manusia, Allah memberi janji penyelamatan untuk umat-Nya itu, melalui nabi-nabi-Nya. Namun perjanjian itu dilanggar oleh Israel, sehingga perjanjian itu harus diperbaharui dalam diri Yesus Kristus.

Banyak orang sekarang ini yang ingin kembali ke zaman Perjanjian Lama, ada juga yang ingin membuang Perjanjian Lama (PL) dan hanya membaca alkitab Perjanjian Baru (PB) saja. Janji-janji Allah itu banyak terdapat dalam PL. Hukum Taurat itu adalah terdapat dalam PL. Hukum Taurat itu adalah ‘penuntun’ (paidagogos = school master = budak yang mengawasi anak tuannya dari usia 7-18 tahun). Jadi Hukum Taurat adalah paidagogos sampai Yesus datang sebagai penggenapan janji Bapa bagi manusia. Oleh sebab itu PL dan PB itu tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu kesatuan.

GLOWers, ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi kita, kita sudah dibenarkan karena iman, kita menerima Hukum Kristus. Yesus itulah bukti nyata Perjanjian Baru itu. Walaupun demikian kita tidak dapat memisahkan antar PL dan PB itu. Janganlah kita setengah-setengah menerima kebenaran Firman Tuhan itu. Tetapi kita juga tidak perlu lagi diperhamba oleh Hukum Taurat, karena yang berlaku atas kita sekarang adalah Hukum Kristus. (R’Tom)

Rabu, 06 April 2011

Luar dan Dalam

“Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?” Luk 11:40

Bacaan: Luk 11:37-54

Seorang Farisi mengundang Yesus untuk makan di rumahnya. Yesus menyambut baik undangan itu. Tetapi ternyata undangan itu tidak dapat menerima Yesus, justru sebaliknya mencari kesalahan Yesus saja. Bisanya ketika seseorang mengundang orang lain untuk makan, tentulah ada maksud untuk lebih dekat dengan orang itu, menerima orang itu, saling bertukar informasi tentang diri mereka masing-masing. Dan si pengundang biasanya harus melayani orang yang diundangnya itu.

Orang Farisi sudah terbiasa hidup dengan segala aturan adat dan peraturan hukum Tuhan. Adakalanya mereka mencampurkan antara hokum Tuhan dan adat istiadat mereka. Dari sejak kecil mereka sudah terbiasa dan dilatih untuk mentaati peraturan-peraturan mereka itu. Dalam perikop ini menceritakan bahwa Orang Farisi ini menganggap Yesus berdosa karena makan tidak cuci tangan. Yesus pun menegur dia, karena orang Farisi terbiasa terlihat rapi menjalani peraturan pada bagian luar saja, tetapi mereka sebenarnya tidak melakukan keadilan, hati mereka tidak seindah apa yang kelihatan dari luar.

GLOWers, kita sering menyerukan bahwa hidup kita untuk kemuliaan Tuhan, kita memuji Tuhan dengan sukacita dan alim di gereja, kita terlihat sangat rohani di gereja, tetapi bagaimana dengan hidup kita sehari-hari. Temans, yuk kita koreksi diri kita… mari kita juga berbuat keadilan, saling melayani dan berbuat kasih. Lakukanlah seperti untuk Tuhan, sehingga ‘luar dalam’ kita berkenan kepada Tuhan. (R’Tom)

Mauu??

Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.
Luk 11:35

Bacaan: Lukas 11:33-36

“Kamu adalah terang dunia”. Tuhan Yesus meyakinkan suatu gelar atau tanggung jawab kepada murid-murid yaitu sebagai ‘terang dunia’. Saat Yesus mengatakan demikian, murid-murid telah menjadi terang, atau bisa aja saat itu murid-murid belum sadar akan jati diri mereka, sampai Yesus membukakan mata mereka dan melihat bahwa mereka adalah terang dunia.

Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, kita menerima ‘terang’ dari Dia. Terang yang kita terima itu harus kita jaga tetap menyala dalam diri kita dan juga dibagikan kepada orang lain. Nah… masalah klasiknya bagaimana cara mempertahankan terang itu agar selalu menyala dalam hidup kita. Alkitab mengatakan “perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan”. Terang itu sifatnya memancarkan, dapat dilihat orang lain. Terang itu tidak mungkin tersembunyi. Perbuatan baik itu harus dikerjakan.

GLOWers, maukah kamu untuk menjaga terang yang telah Yesus kasih buat kita semua. Perhatikan dan berjagalah supaya terang kita jangan padam. Untuk menjaga agar terang itu tetap menyala, hidup kita harus dekat dengan sumber terang yang sesungguhnya, mau dibersihkan dan diberi minyak. Maukah kamu hidup ga berbohong lagi, ga ngomong yang ga sopan. Yuk mari kita menghidupi hidup yang Tuhan berikan kepada kita masing-masing, dengan tetap dekat dengan sumber terang itu, yaitu Tuhan Yesus, kemudian menjauhkan diri dari kejahatan, serta mau dibimbing oleh Roh Kudus. Semuanya itu hanya untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus. (R’Tom)

Senin, 04 April 2011

Mintalah

"Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." Luk 11:1

Bacaan: Luk 11:1-13

Sejak awal kekristenan, orang Kristen lebih suka sesuatu yang berpola, sistematik, ritual teratur untuk datang berdoa kepada Sang Pencipta. Permintaan murid-murid adalah pertanyaan yang tidak tepat, karena mereka seperti tidak menghargai ajaran Yesus selama ini, mereka mau menjadi ‘seperti’ ajaran orang lain. Mereka tidak puas dengan ajaran Yesus. Tetapi anehnya, Yesus langsung menjawab permintaan mereka, Yesus langsung mengajarkan bagaimana ‘ritual’ berdoa itu seperti yang diharapkan murid yang bertanya itu.

Pada kenyataannya Yesus lebih menekankan hal yang berbeda dari sekedar ‘ ritual’ berdoa itu. Yesus berkata, “mintalah, maka akan diberikan kepadamu…”, artinya ketika kita datang berdoa kepada Tuhan, dengan apa adanya. Jika kita butuh atau menginginkan sesuatu caranya hanya dengan meminta saja, tidak perlu pakai ritual ini dan itu. Tuhan Yesus tidak menekankan harus berbuat ini, harus berbuat itu sebelum kita berdoa. Hanya saja, ketika kita datang berdoa kepada Sang Pencipta itu, baiknya kita datang dengan pebuh hormat.

GLOWers, apa sih yang kamu inginkan ini? Apa yang kemu idamkan? Minta saja kepada Bapa kita, Sang Pencipta. Seringkali kita tidak mengerti apa yang kita minta. Kita meminta sesuatu yang kurang menghormati Bapa kita, atau dengan sebutan lain sesuatu yang tidak Tuhan kehendaki. Sekalipun yang kita minta itu kadang tidak tepat sasaran, tetapi Bapa yang baik itu tetap mengajar dan memberi pengertian kepada kita. Seiring waktu kita hidup di dalam Tuhan kita akan mengerti apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan. Janganlah kita jadi takut meminta kepada Tuhan. Mintalah… sekaligus juga mempelajari apakah permintaan kita berkenan di hadapan Tuhan atau tidak. Untuk segala sesutu yang kau butuhkan dan inginkan, mintalah kepada Tuhan. Tuhan pasti mengajarkan kita apakah doa kita berkenan atau tidak berkenan. (R’Tom).

Minggu, 03 April 2011

Janji yang Ditepati

“dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" 1 Kor 11:24

Bacaan: Yer 34:8-22

Setiap kali kita mengikuti sakramen perjamuan kudus, ayat di atas selalu disebutkan. Roti yang kita makan melambangkan tubuh Kristus yang terpecah bagi umat manusia dan air anggur melambangkan darah-Nya. Yesus adalah Anak Domba yang tidak bercacat cela. Biasanya Para Imam harus membawa domba jantan tambun yang tak bercacat yang akan dibakar sebagai korban keselamatan. Dan tentu saja ada Imam yang tidak menjaga kekudusannya sehingga harus mati. Tetapi Yesus adalah Anak Domba itu sendiri yang tak bercacat atau bercela, yang layak dipersembahkan.

Ikut serta dalam perjamuan kudus berarti mengingat kembali janji Bapa yang sudah ditepati oleh Yesus dengan daging dan darah-Nya sendiri. Setiap orang mempunyai konsekuensi terhadap janji. Jika kita menerima janji Tuhan itu, kita juga harus bersedia melakukan kewajiban kita sebelum kita menerima hak kita, dan tentu saja ada bagian Tuhan di situ. Melalui perikop ini kita dapat melihat bahwa Yesus ingin mengingatkan murid-murid supaya tidak lupa akan pengorbanan-Nya. Peringatan ini juga tertuju kepada orang-orang yang masuk gereja tetapi tidak lagi mengingat akan Yesus. May be they want to show off their new shoes, dresses, or name it :p .

GLOWers, mari kita senantiasa mengingat akan Yesus, memperingati Yesus yang telah menepati janji Bapa-Nya. Banyak orang yang cepat berjanji, supaya dikenal sebagai orang baik, tetapi yang setia terhadap janji itu (menepati janji) tidak banyak. Jangan lah sekali-kali ingkar janji. Ada upahnya karena konsekuen terhadap janji, ada hukuman juga bagi orang yang ga menepati janji. Yuk kita belajar menepati janji kita baik kepada Tuhan maupun kepada manusia. (R’Tom)

Sabtu, 02 April 2011

Romantika Penebusan

“Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa”. Mat 26:27

Bacaan: Ibrani 9:11-28

Yesus sudah menggenapi janji Bapa, dengan bersedia mebiarkan darah-Nya tertumpah. Artinya Bapa telah menepati janji-Nya untuk menyelamatkan bangsa Israel. Para Imam tidak mampu menuntaskan tugas mereka. Oleh sebab itu Bapa harus merelakan Anak-Nya sendiri sebagai tebusan atas pelanggaran manusia.

Dosa manusia pertama itu menurun kepada setiap manusia yang hidup di bawah kolong langit ini. Jadi, sekalipun bayi yang baru lahir sudah mendapat dosa warisan dari Adam dan Hawa. Manusia pertama itu memberontak terhadap Allah, mereka keluar dari tudung otoritas Allah mencari tudung perlindungan yang lain yang membuat mereka merasa lebih nyaman, lebih baik, yaitu saat Hawa yakin dengan tawaran si ular dan menerimanya, saat itulah manusia keluar dari tudung otoritas Allah beralih kepada tudung otoritas si ‘ular’, yaitu iblis. Untuk itulah para imam harus berulang kali mempersembahkan darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda untuk menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah.

GLOWers, Yesus adalah Imam Besar kita yang telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. “Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.”. Wow.. sungguh luar biasa Tuhan Yesus yaa… Amin? (R”Tom)

Jumat, 01 April 2011

Berilah Yang Baik

“Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu”, Mat 26:11

Bacaan: Mat 26:6-13

Di dalam hidup kita, ada sesi/masa kehidupan, yang mana di setiap sesi itu terdapat banyak kesempatan. Hanya saja kita masing-masing mempunyai kemampuan yang berbeda-beda sehingga konsen kita juga berbeda. Ada jenis orang yang sangat jeli untuk melihat kesempatan. Tetapi tidak menjamin bahwa orang itu sendiri akan mengambil/ menggunakan kesempatan itu. Berbahagialah orang yang dapat melihat kesempatan dan menggunakan kesempatan itu.

Kesempatan untuk memberi yang terbaik adalah suatu momen. Banyak orang akan berdalih dan mempunyai segudang alasan untuk tidak memberi. Sayangnya, ia telah kehilangan momen untuk menerima berkat dari Tuhan. Alasannya “nantilah tunggu gajiku besar”, “aku kan miskin”, “gimana yaa… nanti apa yang akan menjadi makananku”, padahal uangnya ada. Ketika seorang perempuan menuangkan minyak wangi yang mahal ke atas kepala Yesus, banyak murid yang menjadi gusar, seolah-olah tiba-tiba timbul jiwa sosial nyata mereka untuk menolong orang miskin. Tetapi Yesus menyindir mereka “orang-orang miskin selalu ada padamu”, artinya manusia itu selalu banyak alasan untuk ‘memberi’, merasa diri kurang/ miskin: kurang diberkati, kurang duit, kurang kaya, kurang pintar. Tepatnya sih kurang bertindak.

GLOWers, ketika kamu menerima berkat Tuhan, jangan lupa untuk ‘memberi’. Perhatikan momennya. Kesempatan sih bisa aja datang dua kali, tapi kita tidak tau kapan ia akan datang. Gunakanlah momen untuk ‘memberi’ pada kesempatan yang diberikan padamu. Jika kamu belum bisa memberi yang terbaik, berilah yang baik. (R’Tom)