Rabu, 06 April 2011

Luar dan Dalam

“Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?” Luk 11:40

Bacaan: Luk 11:37-54

Seorang Farisi mengundang Yesus untuk makan di rumahnya. Yesus menyambut baik undangan itu. Tetapi ternyata undangan itu tidak dapat menerima Yesus, justru sebaliknya mencari kesalahan Yesus saja. Bisanya ketika seseorang mengundang orang lain untuk makan, tentulah ada maksud untuk lebih dekat dengan orang itu, menerima orang itu, saling bertukar informasi tentang diri mereka masing-masing. Dan si pengundang biasanya harus melayani orang yang diundangnya itu.

Orang Farisi sudah terbiasa hidup dengan segala aturan adat dan peraturan hukum Tuhan. Adakalanya mereka mencampurkan antara hokum Tuhan dan adat istiadat mereka. Dari sejak kecil mereka sudah terbiasa dan dilatih untuk mentaati peraturan-peraturan mereka itu. Dalam perikop ini menceritakan bahwa Orang Farisi ini menganggap Yesus berdosa karena makan tidak cuci tangan. Yesus pun menegur dia, karena orang Farisi terbiasa terlihat rapi menjalani peraturan pada bagian luar saja, tetapi mereka sebenarnya tidak melakukan keadilan, hati mereka tidak seindah apa yang kelihatan dari luar.

GLOWers, kita sering menyerukan bahwa hidup kita untuk kemuliaan Tuhan, kita memuji Tuhan dengan sukacita dan alim di gereja, kita terlihat sangat rohani di gereja, tetapi bagaimana dengan hidup kita sehari-hari. Temans, yuk kita koreksi diri kita… mari kita juga berbuat keadilan, saling melayani dan berbuat kasih. Lakukanlah seperti untuk Tuhan, sehingga ‘luar dalam’ kita berkenan kepada Tuhan. (R’Tom)

Mauu??

Karena itu perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan.
Luk 11:35

Bacaan: Lukas 11:33-36

“Kamu adalah terang dunia”. Tuhan Yesus meyakinkan suatu gelar atau tanggung jawab kepada murid-murid yaitu sebagai ‘terang dunia’. Saat Yesus mengatakan demikian, murid-murid telah menjadi terang, atau bisa aja saat itu murid-murid belum sadar akan jati diri mereka, sampai Yesus membukakan mata mereka dan melihat bahwa mereka adalah terang dunia.

Ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, kita menerima ‘terang’ dari Dia. Terang yang kita terima itu harus kita jaga tetap menyala dalam diri kita dan juga dibagikan kepada orang lain. Nah… masalah klasiknya bagaimana cara mempertahankan terang itu agar selalu menyala dalam hidup kita. Alkitab mengatakan “perhatikanlah supaya terang yang ada padamu jangan menjadi kegelapan”. Terang itu sifatnya memancarkan, dapat dilihat orang lain. Terang itu tidak mungkin tersembunyi. Perbuatan baik itu harus dikerjakan.

GLOWers, maukah kamu untuk menjaga terang yang telah Yesus kasih buat kita semua. Perhatikan dan berjagalah supaya terang kita jangan padam. Untuk menjaga agar terang itu tetap menyala, hidup kita harus dekat dengan sumber terang yang sesungguhnya, mau dibersihkan dan diberi minyak. Maukah kamu hidup ga berbohong lagi, ga ngomong yang ga sopan. Yuk mari kita menghidupi hidup yang Tuhan berikan kepada kita masing-masing, dengan tetap dekat dengan sumber terang itu, yaitu Tuhan Yesus, kemudian menjauhkan diri dari kejahatan, serta mau dibimbing oleh Roh Kudus. Semuanya itu hanya untuk kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus. (R’Tom)