Selasa, 15 Juni 2010

Kebaskan! Naik ke tempat yang lebih tinggi!!

Banyak sekali orang yang takut gagal. Akibatnya tidak melakukan apa-apa. Kegagalan buat orang terpuruk dan menyesal.Padahal kegagalan adalah suatu keharusan yang pasti terjadi. So, what can we do? Ya berarti kita harus bersiap menghadapi kegagalan.

Bagaimanakah perasaan orang-orang Israel ketika berjalan ditanah kering yg dibelah oleh Musa. (Kel 14:21) Apakah mereka tidak merasa akan gagal. Apakah air yang membentuk dinding itu tidak menyiprat mereka ketika mereka jalan mendekatinya? Tetapi mereka focus sehingga berhasil menyebrangi Laut Teberau yang terbelah itu. Apa yang mereka lakukan? Hanya mengebaskan air yang mengenai jubah mereka dan berlari.

Glowers, apakah kamu sedang takut gagal? Bagi orang-orang yang belajar, pasti akan menemukan kegagalan, namun siapkah mentalmu berhadapan dengan kegagalan? Siapkanlah dirimu. Kebaskanlah kegagalanmu hari ini, tinggalkan saja! Dan naiklah ke tempat yang lebih tinggi. Berlarilah menuju pada tujuanmu.

Mencarii....

Carilah maka kamu akan mendapat....

Di dalam hidup ini, aktifitas sehari-hari kita selalu diperhadapkan dengan 'mencari'. Mencari uang, mencari jodoh, mencari ilmu, dan bagian yg terpenting adalah mencari arti hidup. Mencari Tuhan adalah bagian dari mencari arti hidup. Saat kita mendapatkan sesuatu sepertinya kita menemukan bahwa "wahh.... Hidup gw berarti nih".

Tidak banyak orang yg suka dengan 'mencari' krn sangat dibutuhkan usaha, keringat dan pergumulan yg sedemikian. Saat 'mencari' banyak orang mengeluh "gw capek man...", byk org menjadi kesal. Tapi itu adalah bagian dari ritme hidup yg tdk bisa kita hindari, manusiawi, normally, so enjoy it, don't miss it.

Glowers, alkitab berkata "carilah" maka akan mendapat. Sadarkah kita 'mendapat' itu adalah sebuah akibat. Artinya saat mencari itulah yg paling penting. Kata ajakan "lah" berarti order, perintah. Perintahnya bukan "dapatkanlah" tetapi "carilah". Esensinya ada pada saat mencari. So... Sadarilah bahwa Tuhan ada di setiap perintah yg Dia berikan, Dia pasti memberikan kita kekuatan, kemampuan, asalkan kita mau melangkah utk mencari. Apa yg kau cari? Depend on you guys, hanya langkahkan niatmu, kakimu. God will be with you all the way.

Jangan Takut!

2Tim1:7

Tuhan tidak pernah memberikan kita roh ketakutan. Roh, berarti nafas/spirit/ hidup/semangat. Berarti Tuhan tidak pernah menghidupkan ketakutan dalam diri kita. Ketakutan adalah respon. Jika respon kita baik, maka kita tdk takut, jika respon kita tdk bisa menguasainya maka kecemasanlah yg jadi teman. Hikss... :(

Ingatkah kalian, ketika belajar biologi pertama kali, selalu diajarkan ciri-ciri makhluk hidup, salah satunya adalah dapat menerima rangsangan. Karna daya rangsang inilah kita dapat melakukan sesuatu tindakan/ respon. Ketika kita sakit, respon kita adalah ingin sembuh, dan mencari cara utk sembuh. Ketika dipukul, kita kaget, mgkn reaksi/ respon kita adalah memukul balik. Dengan kata lain, daya rangsangan adalah "sign" atau sesuatu yg membuat kita aware. Sepertinya rangsangan ini bagian pertahanan terluar tubuh, seperti satpam.

GLOWers, tidak semua org mempunyai daya rangsang yg bagus, bersyukurlah jika kamu memilikinya. Ketakutan adalah reaksi kita terhadap 'sentuhan' dgn apa yg terjadi di luar tubuh. Takut bukan berarti buruk, itu hanya reaksi pertama, tetapi kemudian apakah reaksi kita? Jika kamu tdk dapat mengendalikan ketakutan itu, maka ia akan menjadi musuhmu! So, jika ada org berkata kepadamu, "jangan takut", itu berarti "hadapilah ketakutanmu, kendalikanlah ketakutanmu". Apa reaksimu?

Iman saja tidak Cukup!

2Pet1:5-7

Kitab Ibrani mengatakan bahwa iman adalah dasar akan apa saja yg kita harapkan. Sewaktu kita berdoa kita percaya Tuhan mendengar doa kita. Ada jarak watu antara kita berdoa meminta kepada Tuhan dengan jawaban doa itu kita terima. Sepanjang kita menantikan jawaban doa, di situlah iman bekerja. Atas dasar apa kita percaya? Iman kepa Kristus.

Beriman kepada Kristus itu adalah baik sekali. Namun Petrus menjelaskan tdk cukup iman utk hidup menjadi berkat di dunia, utk menjadi terang. Iman hanyalah tingkat terendah dari hubungan kita dengan Tuhan. Di dunia kita juga perlu utk berhubungan dengan sesama manusia. Utk itulah kita belajar kebajikan, pengetahuan, penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih thd sesama dan kasih kpd semua org.

Kitab Lukas 17 menjelaskan bahwa utk mengampuni org tidak diperlukan tambahan iman. Karena Iman itu hanya utk fondasi, dasar saja. Jika iman saja tdk cukup utk kita membawa org kepada Kristus, betapa kita harus bekerja lebih keras lagi utk Kristus yg telah menyelamatkan kita. Kristus adalah dasar kita, fondasi kita, alasan kita utk melakukan segala perbuatan baik. Iman itu harus kita buktikan melalui perbuatan kita, itulah yg dpt membawa org kpd Kristus.

Mengenal Dia

Yoh 1:20 "...Yohanes berkata: Aku bukan Mesias".

Mengapa Yohanes Pembabtis lebih populer daripd Yesus? Mengapa org2 pada zaman itu lebih suka kalau Yohanes yg jadi Mesias, bukan Yesus sendiri? Semua org Yahudi pada wkt itu menanti-nantikan Mesias, bahkan ada jug sampai sekarang org Yahudi yg menantikan Mesias, tetapi mereka tdk mau percaya akan Yesus yg sudah lahir sebagai Mesias. Sangkin takutnya mereka akan pribadi Yesus yg mereka pikir tidak layak jadi Mesias ini, mereka bunuh Yesus, mereka tdk sadar telah menggenapi kitab2 Nabi2, mereka telah menyesah Yesus.

Apa bedanya mereka Yahudi pada zaman dulu dengan kita sekarang, yg secara roh diakui sebagai turunan Abraham yg layak menerima berkat Abraham. Bagaimana sikap kita terhadap Kristus yg telah lahir bagi kita? Apakah kita sdh benar2 mengenal Dia. Bagaimana jika suatu waktu Dia berjalan di sebelah kita seperti 2 murid Emaus di Luk 24? Apakah kita mengenal suaraNya yg khas itu? Saya pikir, Yohanes lebih byk menyenangkan murid2nya dengan melakukan mujizat2 spektakuler, tetapi Yesus melakukan mujizat berdasarkan kebutuhan org, bukan keinginan yg mau melihat hal2 spektakuler.

Glowers, sampai sejauh manakah pengenalanmu akan Kristus yg kau sembah itu. Jangan sampai kekristenanmu hanya warisan orang tua saja. Apakah yg kau inginkan hanya mujizatNya atau pribadiNya?

Belajar Mendengar

Yak 1

Mendengar adalah memberikan telinga kita dan pikiran kita beserta indra pendukung lain untuk org lain. Tujuannya adalah menyamakan persepsi, mengerti apa maksud dan tujuan si pembicara. Jika persepsi si pendengar dan si pembicara sama, maka masing-masing kebutuhan dapat dipuaskan.

Mendengar bukan pekerjaan mudah. Walaupun secara kita tau telinga dah nyantel sejak kita tercipta menjadi wujud manusia, namun utk mendengar dibutuhkan konsentrasi dan kemauan utk mendengar. Banyak bunyi (yg frekuensinya dpt ditangkap manusia), namun tdk semua bunyi kita butuhkan. Mendengar Firman Tuhan juga dibutuhkan konsentrasi. Jika kita setuju dengan sang pembicara, kita melakukan sesuai dengan persepsinya tersebut. Masalahnya tidak semua perkataan si pengkotbah mau kita dengarkan, hasilnya kita kehilangan pesan Tuhan untuk kita.

GLOWers, kita butuh belajar mendengar FirTu, baik yg dikotbahkan ataupun yg langsung kita dengar dari Tuhan. Sekian lama kita hidup menjadi org kristen, berapa banyak FirTu yg sudah kamu dengar dan lakukan. Sekian lama kita berdoa, pernahkah kita mendengar suaraNya langsung, sebagai respon komunikasi kita denganNya? Mintalah kepada Tuhan supaya kamu bisa mendengarkan suaraNya. Tetap setia mendengarkan Dia, dimanapun kita berada saat Dia ingin berbicara.

Kehormatan

"Mahkota orang tua adalah anak, kehormatan anak adalah moyangnya"

Generasi ini banyak mengeluh akan keadaan zamannya. Anak2 terang juga terkontaminasi oleh pergaulan. Yukk anak2 terang bangkit, menempati tempatmu yg sesungguhnya, menjalankan valuemu yg sesungghuhnya.

Anak2 terang harus bisa hidup menghormati generasi sebelumnya. Siapa yg tdk bisa menghormati ortunya, generasi sebelumnya berarti menghancurkan kehormatannya sendiri. Menghancurkan diri sendiri berarti menghancurkan bangsanya sendiri.

Glowers, memang banyak hal tidak enak datang kepada kita sebagai anak2 terang. Namun itu adalah sebuah konsekuensi menjadi kepala bukan ekor. Kamu adalah pemimpin di generasimu ini. Jadilah yg terbaik maka org2 yg mengikutimu menjadi baik juga, sehingga bangsa ini menjadi bgs yg baik juga. Hormatilah pejuang2, org tua, generasi sebelum kamu, jgn sesali n frustasi akan kesalahan yg mereka wariskan, tetapi mengucap syukur sambil memperbaikinya.