Filipi 3:1b-16
“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaanNya, dimana aku akan menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya.”(Filipi 3:10)
Setiap manusia di dunia ini memandang hidup ini berbeda-beda. Ada yang memandang memandang hidup ini seperti ‘mutiara’ sehingga ia selalu memandang dan melakukan hal-hal yang berharga bagi hidupnya. Ada juga yang menganggap hidupnya seperti ‘hewan yang bergantung’(Darwinisme) yang akhirnya hidupnya dihabiskan untuk hidup sesuka hati, liar, bahkan merusak kehidupannya sendiri dan orang lain.
Filsafat hidup kita mempengaruhi cara kerja hidup kita. Orang yang memilih filsafat hidup yang baik dan benar pastilah kerjaan yang dilakukannya baik dan benar pula. Namun banyak juga orang yang tidak memiliki filsafat hidup yang baik dan benar.
Untuk itu Rasul Paulus membagikan filsafat hidup yang sesungguhnya. Sebelum Paulus bertemu dengan Tuhan, ia mempunyai falsafah hidup yang sangat kejam. Namun setelah bertemu Tuhan, Ia memilih filsafat hidup yang berbeda dan mulia, yaitu hidup untuk mengenal Tuhan, menderita karena melakukan kebenaran, dan memberitakan injil.
Karena filsafat hidupnya itu, Paulus dikenang sepajang masa. Paulus juga membuat pengaruh yang kuat menembus berabad-abad waktu yang berjalan. Itu semua karena filsafat hidupnya yang benar.
“Tindakanmu adalah filsafatmu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar